Home » » Sejarah Lintas Bung Karno Tahun 1970 han

Sejarah Lintas Bung Karno Tahun 1970 han

Written By Rachmat.M.Flimban on Rabu, 06 Februari 2013 | 03.06

Print Friendly and PDFPrint Friendly

Lintas Bung Karno Tahun 1970 han

Ada yang tak banyak diketahui orang yaitu setiap Bung Karno akan pergi ke luar negeri apalagi melakukan misi-misi yang berat, maka ia menyempatkan mampir dulu ke Blitar untuk sungkem pada ibundanya, ia meminta restu dan berkata dengan bahasa jawa halus "Aku anakmu datang, meminta doa agar semua pekerjaan beres dan bangsa kita menjadi bangsa yang besar"

Bung Karno pernah berkata dengan menciteer kata-kata Kahlil Gibran kepada Indira Gandhi, saat Indira bertanya pada Uncle Sukarno apa yang paling indah dari seorang manusia : "Tak ada yang lebih dari kata yang keluar dari seorang manusia, kecuali kata "Ibuku"........

Menjelang meninggal Pandit Jawaharlal Nehru berpesan pada Indira Gandhi, "Bila kau ada apa-apa, ada kesulitan tanyalah pamanmu, Sukarno..." Pendekatan diplomasi Sukarno bukan saja pendekatan diplomasi formal, pamer gaya, tapi pendekatan kemanusiaan, setiap pemimpin yang didatangi Sukarno selalu terpesona dengan cara humanis Sukarno menyampaikan persahabatannya. Bahkan Indira Gandhi merasa agak tak suka saat Suharto menjatuhkan Bung Karno, Indira sempat bermuka cemberut di depan Pak Harto pada konferensi Non Blok di Lusaka, tahun 1970.

-Seperti kata Bung Karno : "Setiap manusia punya bahasanya sendiri, dan kita bicara menurut bahasa yang mereka suka, maka itu awal kita menyentuh hati mereka sebagai manusia" seperti yang diucapkan Sukarno pada seorang diplomat muda yang terkagum-kagum dengan teknik diplomasi Sukarno.

Satu bulan menjelang kemerdekaan RI, ayah Sukarno. Sukemi Sosrodihardjo datang menemui Bung Karno di pegangsaan. Ia berpesan "Tugasku sudah selesai mengantarkanmu, kini kamulah yang mengantarkan bangsamu menjadi besar" beberapa hari kemudian Pak Sukemi meninggal di Pegangsaan, sebelumnya ia berpuasa untuk merestui kerja anaknya.

Indonesia ini bangsa yang dihidupkan oleh keluarga-keluarga, bukan oleh ambisi, maka ekonomi kita disebut ekonomi kekeluargaan, perikatan kita disebut perikatan kekeluargaan, inilah kenapa Republik Indonesia tidak pecah dan dibalkanisasi, ada ikatan kekeluargaan yang kuat diantara orang-orang Indonesia, kebangsaan kita adalah kebangsaan yang dibentuk tiga hal : Bahasa, Wilayah dan Keluarga.

Dari sejarah kita belajar menafsirkan kehidupan......... — bersama Erma Handaruni dan 47 lainnya.


Copied and Posted by : Rachmat Machmud Flimban
ikuti kami di Facebook


Silahkan Masukkan Alamat Email untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada Artikel yang terbit.


Delivered by FeedBurner
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

W A R N I N G !
Komentar anda tidak mengandung unsur:
1. Penghinaan atau pelecehan.
2. Spamming (spam comment).
3. Link aktif atau text anchor dan sejenisnya.

Tulislah setiap kata dengan penuh makna kesopanan.
Salam sejahtera by Central Selada Raya
and have a nice day...

Wikipedia

Hasil penelusuran

Iklan Anda



 
Support : Selada Raya | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. CENTRAL SELADA RAYA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger